Paulus Tri Agung Kristanto  adalah Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas. Pria yang akrab disapa TRA ini juga  menjadi anggota Dewan Pers periode 2022-2025 sekaligus Ketua Komisi Pendidikan dan Pengembangan Profesi Pers. Laki-laki kelahiran Yogyakarta tahun 1968 ini mengenyam pendidikan di MMDP Prasetya Mulya Business School – Kompas Gramedia dan lulus Sarjana Ilmu Politik dari Fisipol UGM Yogyakarta. TRA aktif sebagai Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Penasehat Forum Bahasa Media Massa (FBMM) dan Komisi Komunikasi Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia (YLAI). TRA merupakan pemegang Press Card Number One, dan Penerima Penghargaan Mohammad Yamin untuk Jurnalis Konstitusi.

Andreas Maryoto merupakan Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas. Laki-laki yang akrab disapa MAR ini bergabung dengan Harian Kompas sejak 1997. Sejak 2023, MAR didaulat menjadi Direktur Kompas Institute–lembaga pelatihan di bawah naungan Harian Kompas. MAR menyelesaikan pendidikan tinggi di Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada tahun 1995. Ia mengikuti kursus bertopik Reporting on Food and Agriculture yang diselenggarakan Ateneo de Manila University, Manila, Filipina. Pada tahun 2005, ia mendapat penghargaan Citra Dharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Ignatius Kristanto menggeluti dunia riset opini publik, survei, analisis kewilayahan dan kebijakan sudah lebih dari 20 tahun. Lulusan S1 Penginderaan Jauh (Geografi) UGM pada 1995 ini lalu melanjutkan studi pascasarjana Ekonomi UI (2004). Karirnya diawali sebagai researcher di Kompas pada 1997. Sekarang, ia menjabat sebagai General Manager Litbang Kompas.

Nur Hidayati atau akrab disapa DAY sudah menggeluti dunia jurnalistik lebih dari 20 tahun. Mengawali karir sebagai jurnalis Kompas sejak 2001, kini DAY menjadi Kepala Desk Opini Harian Kompas. Sebelum menjadi Kepala Desk Opini, DAY menjabat sebagai Kepala Desk Ekonomi. Lulusan Ilmu Komunikasi, FISIPOL Universitas Gadjah Mada ini melanjutkan pendidikan pascasarjananya Administrasi Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore.

1. Pesan dari Tanah (2020)
2. Pemburu Anak (2021)
3. Mengabadikan Tabungan Kenangan
4. Cara Menulis Perjalanan (2022)
5. Perkara-perkara Nyaris Puitis (2023)

Priski Cornelia Sitompul selaku Penyelaras Bahasa Harian Kompas, memiliki pengalaman di industri media lebih dari 20 tahun.

Cecilia Gandes adalah Social Media Manager Harian Kompas. Wanita yang akrab disapa Gandes ini mengawali karier sebagai copywriter. Ia lalu bergabung dengan tim media sosial Harian Kompas lebih dari 10 tahun. Ia menyelesaikan studi S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tidak sampai di situ, Ia kembali melanjutkan pendidikan S2 Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta.

Wisnu Widiantoro lahir di Surakarta dan lulus S1 Sosiologi dari Universitas Sebelas Maret. Ia bergabung sebagai Jurnalis Foto di Harian Kompas sejak 2003. Karirnya sebagai wartawan foto diawali dari Surabaya, Bandung dan baru pada 2007 di Jakarta. Pada 2019, Kecintaannya pada fotografi membuatnya dipercaya sebagai Kepala Desk Foto di tempatnya bekerja.

Belajar ekonomi dan politik internasional di kampus. Belajar energi terbarukan dan resolusi konflik di tempat kerja lewat aneka penugasan dan pelatihan di dalam dan luar Indonesia. Sesekali membantu mengelola konser hingga bincang-bincang, Menjadi pemateri dan moderator di berbagai forum soal geopolitik, energi, hingga penulisan.
Peraih penghargaan dari baik individual maupun tim pada isu perlindungan WNI dan diplomasi hingga konservasi perairan.

Buku

1. Tegas dalam Prinsip, Lentur dalam Cara (2024)/li>
2. Saya Bukan Siapa-siapa (2024)
3. Jejak dan Langkah Energi Terbarukan di Indonesia (2021)

Kepala Desk Regional Harian Kompas (kompas.id), memiliki pengalaman di media industri lebih dari 20 tahun.

Patricius Cahanar, akrab disapa Patris, adalah Manajer Penerbit Buku Kompas yang telah berdedikasi lebih dari 17 tahun di dunia penerbitan. Lulusan Sarjana dan Magister Ekonomi Bisnis/Manajerial dari Universitas Indonesia ini memulai kariernya sebagai pemasar buku pada tahun 2006 di Harian Kompas. Berkat kerja keras dan visi yang tajam, ia terus berkembang hingga menduduki posisi manajerial saat ini. Patris memimpin Penerbit Buku Kompas dengan komitmen untuk terus menghadirkan karya-karya berkualitas yang menginspirasi pembaca di seluruh Indonesia.

Tarrance Palar adalah Brand Communication Strategist sekaligus Assistant Manager di Kompas Institute dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam dunia pendidikan dan komunikasi. Sejak 2014, ia telah menjadi dosen di Universitas Multimedia Nusantara, mengajar bidang Public Relations di Fakultas Ilmu Komunikasi. Tarrance menyelesaikan pendidikan sarjananya di IISIP Jakarta, jurusan Ilmu Komunikasi, dan melanjutkan studi pascasarjana di London School of Public Relations Jakarta, lulus pada 2013 dengan spesialisasi Marketing Communication.

Glory Oyong merupakan lulusan S-1 dari Universitas Tarumanegara dengan jurusan Communication and Media Studies.Ia memulai kariernya sebagai model lalu melebarkan sayapnya ke dunia jurnalistik sebagai pembawa acara televisi dan penyiar berita.  



Glory telah berkiprah di dunia media bersama Kompas selama hampir 14 tahun, sejak memulai perjalanan kariernya sebagai intern di Kompas.com pada tahun 2010. Pada 2011, ia melanjutkan karier profesionalnya di dunia jurnalistik dan kini dikenal luas sebagai News Anchor di Kompas TV. Tak hanya itu, Glory juga menunjukkan dedikasinya di bidang lain dengan perannya sebagai Senior Editor di Nakita.id, menjadikannya sosok yang inspiratif dan multitalenta dalam industri media.

BE Satrio mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia S-1 dan S-2 di bidang sosiologi dan psikologi. Ia telah menjadi profesional researcher sejak tahun 1997. Ia memulai karirnya bersama harian kompas sebagai senior researcher hingga tahun 2008. Karirnya semakin bersinar dengan bekerja di perusahaan besar lainnya, seperti SCTV, MARKPLUS,INC, KANTAR, Ipsos dan Proxima Research.

Desainer Grafis Multimedia yang berpengalaman bekerja di industri media lebih dari 10 tahun. Terampil dalam bidang Informasi Grafis, Desain Grafis dan Logo, Grafik Gerak, Copywriting, Fotografi dan Videografi.

Mahansa Sinulingga adalah Content Marketing Manager Harian Kompas. Ia berkarir di bidang penulisan naskah iklan atau copywriting  lebih dari 25 tahun. Pria yang akrab disapa ACA ini bergabung dengan Harian Kompas sejak 1997 sebagai penulis naskah iklan.

Fardila Astari adalah seorang ahli strategi komunikasi yang telah diakui sebagai “Indonesia Influential PR Figure” di MAW Talk Awards 2024. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, ia telah bekerja di berbagai organisasi terkemuka, termasuk Fortune PR, Rajawali Foundation, dan Reputasia Strategic Communications Consulting Firm. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PERHUMAS, Indonesia Chair untuk Asia Pacific Association of Communications Director (APACD), dan dosen di LSPR.

Pendidikan dan sertifikasinya mencakup gelar Master dalam Manajemen Komunikasi dari Universitas Indonesia, sertifikasi AMEC (International Measurement and Evaluation of Communications) dari PR Academy UK, dan sertifikasi model PESO dari Spin Sucks, S.I. Newhouse School of Public Communications, Syracuse University, AS. Ia juga bersertifikasi sebagai peneliti kuantitatif dan kualitatif internasional dari Komite Akreditasi Nasional, serta memiliki sertifikat Social Marketing/Behavior Change Communications dari Nancy R. Lee dan Philip Kotler melalui International Social Marketing Association (ISMA).

Faisal, lahir pada tahun 1981, adalah seorang peneliti dengan pendekatan unik dalam memahami generasi muda Indonesia. Dikenal sebagai peneliti anak muda dan pendiri Youth Laboratory Indonesia, biro riset pertama di Indonesia yang didedikasikan untuk melakukan studi perilaku dan budaya anak Indonesia.



Pada tahun 2017, Faisal menerbitkan buku pertamanya, Generasi Phi: Milenial Pengubah Indonesia, yang dianggap sebagai salah satu buku paling berpengaruh tentang generasi muda Indonesia. Karya tersebut diikuti dengan buku best-seller Generasi Kembali ke Akar pada tahun 2019. Saat ini, ia memimpin penelitian etnografi di Youthlab bersama tim peneliti muda. Di sela waktunya, Dr. Muhammad Faisal juga banyak menghabiskan waktunya sebagai pengajar lepas bidang psikologi, sosial, budaya, lintas budaya, dan sejenisnya di beberapa universitas negeri dan swasta. Ia juga menjadi pembicara seminar dan workshop, serta memberikan wawasan untuk berbagai media, termasuk Spiegel Magazine (Jerman) dan Le Monde Diplomatique (Prancis).