Dalam dunia bisnis yang serba cepat, proposal bukan sekadar dokumen, melainkan kunci pembuka peluang. Menyadari pentingnya peran proposal, Mandiri Utama Finance berkolaborasi dengan Kompas Institute menyelenggarakan pelatihan “Training Effective Proposal Writing”. Kegiatan ini bertujuan membekali karyawan dengan kemampuan menulis proposal yang sesuai standar, jelas, dan bebas makna ganda. Selain itu, peserta pelatihan diharapkan dapat menyalurkan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan kerja lainnya.

Pelatihan digelar secara daring pada 2 September 2025 melalui platform Zoom. Meski dilakukan secara online, suasana tetap interaktif. Sesi ini dipandu oleh Paulus Tri Agung Kristanto, yang akrab disapa Mas Tra, Wakil Pemimpin Umum II Harian Kompas.

TATA CARA PENULISAN PROPOSAL

Proposal didefinisikan sebagai alat komunikasi strategis yang menunjukkan keseriusan penulis maupun perusahaan. Proposal yang efektif harus berangkat dari data yang akurat, didukung pemilihan kata yang tepat, sehingga pembaca memahami isi dokumen sekaligus membangun kepercayaan kepada penulis yang mewakili perusahaan.

Secara umum, fungsi proposal dapat dibagi menjadi empat kategori:

  1. Promosi: memperkenalkan produk atau jasa baru dengan menonjolkan keunggulannya.
  2. Penawaran: mengajukan solusi atau kerja sama bisnis kepada pihak eksternal.
  3. Internal: mengajukan ide, program, atau rencana kerja kepada pimpinan untuk persetujuan.
  4. Strategis: menjadi dokumen dasar dalam negosiasi, tender, maupun perencanaan jangka panjang.

Agar efektif, proposal harus menarik, jelas, ringkas, meyakinkan, dan dilengkapi data yang valid. Untuk mencapainya, terdapat beberapa prinsip utama:

  1. Jelas dan Terukur
    Hindari kata-kata kabur seperti “mungkin”, “sekitar”, atau “diharapkan”. Gunakan angka atau target pasti.Contoh baik: “Kami menargetkan peningkatan penjualan 15% dalam 6 bulan.”
    Contoh kurang baik: “Kami berharap penjualan meningkat dalam waktu singkat.”
  2. Bahasa Positif dan Meyakinkan
    Diksi harus memberi kesan optimis, bukan ragu-ragu.Contoh baik: “Produk ini dirancang untuk mengurangi biaya operasional hingga 20%.”
    Contoh kurang baik: “Produk ini sepertinya bisa menekan biaya operasional.
  3. Struktur Logis
    Proposal sebaiknya mengikuti alur yang sistematis: latar belakang, tujuan, solusi, manfaat, biaya, lalu penutup.
  4. Sesuai Audiens
    Gunakan gaya bahasa dan detail informasi yang relevan dengan penerima proposal.
  5. Hemat Kata, Kaya Makna
    Tulislah kalimat singkat, langsung, dan tepat sasaran.

PERAN AI DALAM PENULISAN PROPOSAL

Dalam sesi diskusi, muncul pertanyaan terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penyusunan proposal. Mas Tra menegaskan bahwa AI dapat mempercepat proses penulisan, tetapi tetap harus dikendalikan oleh manusia.

“Pemanfaatan AI dalam pembuatan proposal bisa mempercepat proses. Yang paling penting adalah prompt-nya. Kita harus mengendalikan kecerdasan buatan, jangan sampai menggantikan kita. Hasil AI hanyalah bahan awal yang mempercepat kerja kita, lalu harus kita lengkapi dengan pengetahuan kita sendiri. Yang terpenting, jujurlah ketika menggunakan AI, lalu perkaya hasilnya dengan pengetahuan yang kita miliki,” jelasnya.

Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menghasilkan proposal yang efektif, kredibel, dan sesuai kebutuhan organisasi.

Penulis: Sarah Theresia